The Secret Behind OnlyFans
- Mind Entrance
- Sep 15, 2020
- 2 min read
Mind Entrance - Nanda Monica
Setelah mendengar kata “OnlyFans” apa sih yang pertama muncul dalam pikiran kalian? Sebuah website? Atau sebuah situs porno? OnlyFans sendiri merupakan sebuah situs berbayar untuk mendapatkan sebuah konten ekslusif dari content creator yang terdaftar. Pada awalnya, situs ini dibuat untuk para public figure yang ingin membagikan konten ekslusif ke para penggemarnya yang tidak bisa ditemukan disitus manapun, jadi benar-benar merupakan konten yang langka karena OnlyFans memiliki aturan bahwa para pengakses atau pelanggan yang telah membayar untuk konten yang ada, tidak diperbolehkan untuk menyebar luaskan lagi dalam bentuk apapun.
Banyak public figure dari berbagai kalangan yang menggunakan situs ini untuk mendekatkan diri pada penggemarnya. Contohnya saja Cardi B yang mulai aktif menggunakan platform ini pada bulan Agustus 2020, rapper ini menggunakan platform OnlyFans untuk membagikan beberapa eksklusif Behind The Scene dari Music Videos miliknya, dan beberapa ekslusif konten lainnya bahkan Cardi B menyatakan di akun Instagram nya bahwa ia tidak akan mengupload hal-hal berbau porno di account OnlyFans nya. Sama hal nya dengan personil dari Rae Sremmurd, Swae Lee yang juga menggunakan platform ini, dan ada juga Rubi Rose yang menyatakan dengan tegas pada akun twitter nya bahwa platform ini bukan hanya tentang pornografi.


Tetapi pada kenyataannya, terjadi pros and cons mengenai penggunaan platform ini. Banyak yang merasa bahwa platform ini mendukung untuk menjadikan perempuan sebagai objek seksual, karena fungsi dan tujuan awal platform ini berubah secara signifikan dikarenakan content creator mereka sendiri. Platform ini memperbolehkan siapapun untuk mendaftar dan menjadi sang content creator, tetapi para content creator ini menggunakan cara mudah untuk mendapatkan banyak pelanggan dengan menjual konten pornografi. Sehingga karena hal inilah akhirnya banyak yang menjual konten pornografi dan berujung dengan banyak pelanggan OnlyFans menganggap bahwa platform ini merupakan situs pornografi. Bahkan penggunaannya dilarang di Indonesia.
Disisi lain, banyak yang mendukung platform ini. Selain untuk mendekatkan diri dengan sang idola, mereka merasa siapapun yang menjual konten pornografi juga berhak atas tubuhnya dan content creator platform ini bebas menunjukkan bagian tubuh mana saja yang bisa ia perlihatkan, dan selama itu bukan masalah besar bagi mereka. Tapi tidak banyak pula yang mengeluh di Reddit dan Twitter atas kekecewaan mereka yang telah membayar sekian dollar tetapi tidak bisa melihat tubuh content creator tersebut secara keseluruhan.
Comments