top of page
Search

Sweet but Psycho

  • Writer: Mind Entrance
    Mind Entrance
  • Sep 18, 2020
  • 4 min read

Mind Entrance- Yotaro Octavia


ree

Ditengah masa pandemi ini, dunia maya dihebohkan dengan viralnya video seorang perempuan yang sedang berada di dalam ruangan persidangan. Dia tersenyum manis kepada salah satu kamera yang menyorotnya. Perempuan ini bernama Isabella Guzman (25), tidak hanya tingkah lakunya yang membuat warga net heran, melainkan hasil dari persidangan yang menunjukan bahwa dia tidak bersalah terhadap kasus pembunuhan yang dilakukan kepada ibu kandungnya sendiri.


Perempuan bernama lengkap Isabella Yun Mi Guzman ini membunuh ibu kandungnya yang bernama Yun Mi Hoy dengan mengerikan, yaitu dengan memberikan 151 tusukan dibagian wajah dan leher ibunya. Tidak hanya luka tusukan, dirasa belum puas Isabella juga menggunakan tongkat baseball untuk memukul ibunya dibagian bawah leher.

Kronologinya pada 28 Agustus 2013 pukul 21.30 waktu setempat, Yun Mi Hoy kembali ke rumah setelah bekerja dan langsung menuju kamar mandi. Tak berselang lama Ryan Hoy ( ayah tiri Isabella ), suaminya mendengar suara pukulan dan teriakan dari sang istri, Ryan langsung bergegas menuju kamar mandi dan melihat ada darah mengalir dari balik pint kamar mandi Ryan langsung menghubungi kepolisian setempat, sementara Isabella yang waktu itu masih berumur 19 tahun berhasil kabur dan menuju mini market untuk membersihkan bekas darah, ia bahkan berbohong kepada petugas mini market bahwa ia adalah korban pemerkosaan dan meminta untuk tidak melaporkan kejadian tersebut kepada polisi. Meski begitu 16 jam setelah aksi pembunuhan tersebut, pihak polisi berhasil mengakapnya.


Berdasarkan keterangan dokter yang merawatnya, Dokter Richard Pounds, Isabella didiagnosa mengalami Paranoia Skhizophrenia. Dikatakan bahwa Isabella Guzman kerap kali menatap ke ruang hampa, berbicara kepada diri sendiri hingga tertawa, padahal tidak ada orang lain selain dirinya.


Dokter juga mengatakan bahwa kondisi delusi yang dialami Isabella adalah menganggap Yun Mi Hoy bukanlah ibu kandungnya, melainkan Cecela dan dia beranggapan bahwa dengan membunuh Yun Mi Hoy dia akan menyelamatkan dunia.

Fakta mengenai kasus ini adalah tentang delusi yang dialami oleh Isabella bisa dipicu oleh beberapa faktor, mulai dari masalah pribadi hingga tekanan dari lingkungan sosialnya. Berikut adalah penjelasan singkat mengenai skizophrenia dari tinjauan dr. Tjin Willy.


Skizophrenia adalah gangguan mental yang terjadi dalam jangka panjang. Gangguan ini menyebabkan penderitanya mengalami halusinasi, delusi atau waham, kekacauan berpikir, dan perubahan perilaku. Gejala tersebut merupakan gejala dari psikosis, yaitu kondisi di mana penderitanya kesulitan membedakan kenyataan dengan pikirannya sendiri.

Skizophrenia sering disamakan dengan psikosis, padahal keduanya berbeda. Psikosis hanya salah satu gejala dari beberapa gangguan mental, di antaranya skizophrenia.

Berdasarkan WHO, diperkirakan lebih dari 21 juta orang di seluruh dunia menderita skizophrenia. Penderita skizofrenia juga berisiko 2-3 kali lebih tinggi mengalami kematian di usia muda. Di samping itu, setengah penderita skizophrenia diketahui juga menderita gangguan mental lain, seperti penyalahgunaan NAPZA, depresi, dan gangguan kecemasan.


Berikut 5 jenis skizofrenia yang klasifikasinya sempat dijadikan acuan oleh para ahli dahulu :

1. Skizophrenia Paranoid

Skizophrenia jenis ini merupakan yang paling sering muncul gejalanya, termasuk di antaranya adalah delusi dan halusinasi. Pengidap skizophrenia paranoid biasanya menunjukkan perilaku yang tidak normal seakan ia sedang diawasi, sehingga ia kerap menunjukkan rasa marah, gelisah, bahkan benci terhadap seseorang. Namun, mereka yang mengalami skizophrenia jenis ini masih memiliki fungsi intelektual dan ekspresi yang tergolong normal.

2. Skizophrenia Katonik

Skizophrenia katonik ditandai dengan adanya gangguan pergerakan. Pengidap skizophrenia jenis ini cenderung tidak bergerak atau justru bergerak hiperaktif. Pada beberapa kasus juga ditemukan sama sekali tidak mau berbicara, atau senang mengulangi perkataan orang lain. Pengidap skizophrenia katonik juga sering kali tidak memedulikan kebersihan dirinya, serta tidak mampu menyelesaikan aktivitas yang dilakukan.

3. Skizophrenia Tidak teratur

Skizophrenia tidak teratur merupakan jenis yang memiliki kemungkinan paling kecil untuk disembuhkan. Pengidap skizophrenia jenis ini ditandai dengan ucapan dan tingkah laku yang tidak teratur dan sulit dipahami. Terkadang mereka bisa tertawa tanpa alasan jelas, atau terlihat sibuk dengan persepsi yang mereka miliki.

4. Skizophrenia Diferentiatif

Skizophrenia jenis ini merupakan yang paling sering terjadi. Gejala yang ditimbulkan adalah kombinasi dari beragam subtipe dari skizofrenia lainnya.

5. Skizophrenia Residual

Pengidap skizophrenia residual biasanya tidak menunjukkan gejala umum dari skizophrenia seperti berkhayal, halusinasi, tidak teratur dalam berbicara dan berperilaku. Mereka baru mendapat diagnosis setelah satu dari empat jenis skizophrenia lain telah terjadi.

Itulah beberapa jenis skizophrenia yang pernah ada dan dijadikan acuan. Perlu diketahui bahwa orang dengan skizophrenia biasanya tidak menyadari jika mereka memiliki kondisi ini dan membutuhkan pengobatan.

Hal-Hal yang Dapat Sebabkan Skizophrenia

Hingga saat ini, penyebab pasti dari skizophrenia masih sulit untuk diketahui. Namun, ada beberapa hal yang dapat memicu terjadinya gangguan ini, yaitu:

  • Ketidakseimbangan senyawa kimia di otak. Kadar seratonin dan dopamine dalam otak yang tidak seimbang diduga bisa menyebabkan penyakit ini.

  • Perbedaan dalam struktur otak. Perbedaan dalam struktur otak dan sistem saraf pusat orang dengan skizophrenia. Meski belum ada penelitian yang menjelaskan mengapa hal tersebut bisa terjadi, gangguan kejiwaan ini diduga terkait dengan penyakit otak.

  • Genetik. Skizophrenia juga mungkin diwariskan di dalam keluarga. Jadi, jika salah satu keluarga memiliki riwayat penyakit ini, kamu juga memiliki risiko untuk mengalami hal yang serupa.

  • Faktor lingkungan. Faktor ini termasuk infeksi virus dan kekurangan beberapa nutrisi ketika masih dalam kandungan.

  • Obat-obatan tertentu. Penyalahgunaan obat-obatan terlarang seperti narkotika, dapat membuat risiko terjadinya skizophrenia meningkat.

Selain beberapa hal yang disebutkan tadi, stres juga dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami skizofrenia. Namun, perlu diingat bahwa sebenarnya tidak ada penyebab pasti dari gangguan kejiwaan ini. Berbagai hal yang disebutkan tadi hanyalah hal-hal yang berpotensi memicu saja.

Melihat belum pastinya penyebab dari penyakit ini, disinilah peran kita sebagai makhluk sosial dijalankan. Dengan menjadi teman curhat, mendengarkan dan memberikan dukungan, saran maupun pendapat yang membangun. Jangan takut untuk terbuka kepada teman yang kamu percaya, karena sumber pelepasan dimulai dari keterbukaan yang kamu lakukan.

Referensi:

WHO. Diakses pada 2020. Schizophrenia.

National Institute of Mental Health. Diakses pada 2020. Schizophrenia.

Mental Health UK. Diakses pada 2020. Types of schizophrenia.


 
 
 

Comentários


© 2023 by The Artifact. Proudly created with Wix.com

  • Twitter
  • Instagram
bottom of page