Anorexia Nervosa
- Mind Entrance
- Nov 5, 2020
- 2 min read
Mind Entrance - Yotaro Octavia
Anorexia berasal dari bahasa Yunani ανορεξία ( ἀν- , 'tanpa' + όρεξις , dieja órexis , yang berarti 'nafsu makan'). Dalam bahasa Indonesia berarti kehilangan nafsu makan atau tanpa nafsu makan. Sedangkan nervosa dalam bahasa Latin berarti gangguan sistem saraf.

Jadi, anoreksia nervosa secara sederhana adalah gangguan saraf yang membuat seseorang menjadi kehilangan nafsu makan. Gangguan ini memiliki banyak faktor penyebab, tetapi banyak orang percaya bahwa perasaan cemas berlebihan adalah pemicu dari gangguan ini.
Gejala yang bisa diamati pada orang dengan kelainan Anorexia ada dua aspek, yaitu :
1. Secara Fisik
· Penurunan berat badan cepat atau sering terjadi perubahan berat badan; tidak dapat mempertahankan berat badan normal
· Gangguan menstruasi pada wanita dan penurunan libido pada pria
· Merasa dingin sebagian besar waktu, bahkan dalam cuaca hangat (disebabkan oleh sistem peredaran darah yang buruk)
· Sering merasa kembung, sembelit, atau berkembangnya intoleransi makanan
· Karena kurangnya pasokan energi, maka mudah merasa lelah dan tidak dapat tidur nyenyak
· Perubahan wajah (mis. Terlihat pucat, mata cekung)
· Rambut halus muncul di wajah dan tubuh
2. Secara Psikologis
· Memiliki citra tubuh yang terdistorsi (Melihat diri mereka sebagai kelebihan berat padahal tubuh mereka sudah sangat kurus)
· Hanya berpikir tentang makan, makanan, bentuk tubuh dan berat badan
· Mudah tersinggung terhadap komentar yang berkaitan dengan makanan, berat badan, bentuk tubuh, dan olahraga
· Ketakutan yang berlebih dalam hal kenaikan berat badan
· Mengalam depresi dan kecemasan, terutama saat makan
· Kesulitan berkonsentrasi
Kriteria Diagnosis Anorexia Nervosa
Kriteria diagnostik Anorexia nervosa menurut DSM-5 adalah sebagai berikut:
· Pembatasan asupan nutrisi yang sangat rendah yang menyebabkan berat badan menurun secara signifikan dalam konteks usia, jenis kelamin, lintasan perkembangan, dan kesehatan fisik.
· Rasa takut yang sangat besar untuk menambah berat badan atau menjadi gemuk, meskipun berat badan mereka yang sebenarnya tidak mengalami obesitas.
· Gangguan dalam menafsirkan body image, yang menyebabkan seseorang melihat dirinya sendiri tidak sesuai dengan kenyataan.
Bahkan jika semua kriteria DSM-5 untuk Anorexia tidak terpenuhi, gangguan makan yang serius masih bisa terjadi. Anorexia atipikal adalah orang-orang yang memenuhi kriteria untuk Anorexia menurut DSM-5, tetapi tidak dalam kondisi gizi buruk, meskipun berat badan menurun secara signifikan. Penelitian belum menemukan perbedaan dalam dampak medis dan psikologis Anorexia dan Anorexia atipikal. Secara garis besar ada 2 tipe anorexia yaitu:
· Orang yang sangat takut mengalami kenaikan badan, oleh karena itu ia sangat ketat menjaga pola makannya dan sangat rajin berolahraga untuk mengurangi berat badannya.
· Orang yang sangat suka makan dengan porsi yang banyak tetapi memiliki ketakutan untuk naik berat badan, oleh karena itu, orang tersebut akan mengkonsumsi obat pencahar atau memuntahkan makanan yang mereka makan agar makanan yang mereka makan tidak membuat tubuh mereka gemuk.
Comments